Dibawah Bendera Perjuangan

Oleh Muhammad Fauzan


Di bawah bendera perjuangan ini
Ku terduduk merenung
Mengingat awal Langkah kaki dimulai
Teringat daku masa-masa yang berat

Ini bukan soal suka atau duka
Bukan juga tentang senyum atau tangis
Serta bukan soal Cepat atau lambat
Apalagi tentang manis dan pahit perjalanan

Ini tentang rasa yang tak mampu digelorakan
Tentang kata yang tak mampu diucapkan
Tentang kalimat yang tak mampu dirangkai
Tentang kesedihan yang tak bisa ditangisi 
Tentang kegembiraan yang tak mampu diekspresikan
Tentang kemenangan yang tak mampu dirayakan

Hidup mengajarkan banyak hal
Hal Baik maupun Buruk
Hidup memberikan banyak kesempatan
Kesempatan berjuang dan menyerah

Jadi mana yang ku pilih?
Sudah pasti aku memilih tetap berjuang!
Karena menyerah ditengah Perjuangan adalah Penghianatan!

Salam merdeka,
Muhammad Fauzan,
On Blogger since, 2020

Merdeka yang Terpenjara



Untuk sesaat,

Habiskan waktu mengemban memori, dirgahayu di hati,

Rayakan di tempat peristirahatan sejenak.

Namun sesaat tersadar, merdeka belum selesai.

Hardikan musuh di depan, tidak terlihat, tidak terjamah.

Pembantaian dalam sekejap mata, namun yang membedakan,

kita manusia, berpangku tangan, melawan hingga muncul tanda perubahan.

Sampai waktunya tiba,

Kita terpenjara,

Sambil menunggu kemerdekaan yang sesungguhnya.

Menjadi Manusia



Kehidupan mungkin adalah sebaris pertanyaan yang diberikan secara lisan. Mereka tidak pernah mengajarkan dengan apa dan bagaimana cara menjawabnya. Kita hanya bisa mencoba dan menerka hingga berputus asa. Namun, banyak sekali hal-hal indah yang bisa dilakukan, menyerah adalah bukan salah satunya.

Cerita, cinta, realita dan cita-cita adalah beberapa bab yang bisa kita baca dalam buku kehidupan. Tidak ada salahnya untuk membolak-balikan halaman tersebut dan membacanya berulang-ulang, tetapi dengan terus melanjutkan ke lembar berikutnya adalah salah satu cara untuk menyelesaikannya. Pasti banyak cerita yang tidak menyenangkan, tetapi dari situ juga kita mendapatkan pengalaman.

Mari kita bersama dan bercerita kepada sekitar, tentang apa yang telah diberikan kehidupan kepada kita, dari mulai amarah hingga bahagia. Barangkali beberapa diantaranya berguna bagi mereka yang sedang dilanda masalah.

Mungkin kini saatnya kita menjadi manusia sepenuhnya, sebab kita adalah manusia yang masih belajar menjadi salah satunya dan terlalu lama tidak pernah benar-benar ada disana.